Langsung ke konten utama

Lupakan saja hal yang tak perlu dilupakan

Hallo pujangga dan pujanggawati dibelahan bumi pertiwi yang indah ini!.
Salam hangat dari seorang aku yang tak perlu kau tanyakan lagi peranku dalam hidupmu.

Lupakan saja hal yang tak perlu dilupakan.

 
Bagaimana menurutmu?
Melupakan yang harus dilupakan, atau melupakan hal yang tak perlu dilupakan?
Begini saja.
Kita gali lebih dalam makna kata dari setiap ini, aku tidak memaksamu sependapat denganku, dan kamu juga boleh  dan sangat dianjurkan untuk memberi masukkan kepadaku;
1.) Melupakan
   Menurut KBBI,
melupakan sering kali dikaitkan dengan tidak mengingat sesuatu, ingin menghapus dari ingatan, tidak ingin mengingat lagi kejadian itu. Ya, pada dasarnya melupakan artinya tidak ingin mengingat, tidak ingin berurusan, dan tidak ingin lagi didalamnya. itu yang aku simpulkan kerap kali bertemu dengan seseorang.
 
2.) Hal yang harus dilupakan
"Dilupakan". Simpel dan oh, sakit. iya bener, dilupakan itu emang sakit, bahkan lebih sakit dari patah hati. Sebab jika sesorang sudah benar-benar melupakan kita, itu berarti adalah bencana bagi kita. 
Lha kok bisa? iyalah, la terus kalo orang yang melupakan kita itu emang ga ada manfaatnya sama sekali buat kita, bagimana?. Iya sama aja. itu tetep bencana. Bencana disini bukan berarti kita melupakan sisi baiknya, dan terlalu fokus pada sisi buruk, bukan. Karena menurutku seseorang dipertemukan tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah rencana dari tuhan. Dan tuhan mengirimkannya itu berarti ada maksud tertentu untuk hidup kita.
 
Persoalan orang itu baik, jahat, bersimbiosis mutualisme atau komensalisme, yang selalu ada buat kita atau yang dateng pas lagi butuh aja, menurutku ngga ada masalah. Bagiku, orang yang berlaku jahat ke kita bisa disebut juga dengan orang baik, hanya saja menurut pandangan kita orang tersebut memakai topeng, dan seolah-olah kita tidak bisa menerima semua kebaikan yang ada pada dirinya.  Meski ada yang selalu membekas, tidak mau hilang dari pikiran kita, seolah-olah kita hanya bisa menerima orang yang tuhan kirimkan sesuai dengan kriteria dan sepemikiran dengan kita saja. Padahal pandangan tersebut itu salah. Kita harus bisa menerima semuanya, seperti halnya saat kita meminum kopi, kita menikmati rasa manis dan pahit secara bersamaan, dan itulah yang membuat kpi terasa lebih nikmat dibandingkan diminum hanya dengan satu komponen saja. Begitu juga dengan orang jahat dan orang baik yang berturut masuk pada kehidupan kita.
 
Tidak perlu memikirkannnya berlarut-larut, tidak usah menghitung-hitung, tidak usah terlalu memilih. Sebab ini semua sudah berada pada skenario yang dibuat oleh tuhan. Toh, juga kita pasti ada dampak tersendiri buat kita. Ya, itu sesuai porsi dari peran yang kita jalanin sih, dan dalam memainkan peran juga ada yang sudah paten kita harus lakukan, dan ada juga yang boleh diimprovisasi. Semua itu perlu pengetahuan yang dalam untuk mengkaji apa yang ada pada diri kita, dan sesuatu yang sudah merujuk tentang hal-hal baik pada diri seseorang tidak lepas dari peran ilmu "spiritual". Ya, kau mesti tahu, kau kan juga berpendidikan. Tidak mungkin orang yang membaca ini adalah orang yang tidak berpendidikan, tidak mungkin. 
 
3.) Hal yang tak perlu dilupakan
"Tak perlu dilupakan". Sesuatu kata yang bagus, baik didengar, dan itu sangat nyaman bagi telinga kita. Coba, menurutmu hal seperti apa yang tak perlu dilupakan? Kenangan manis? Cinta? Keberhasilan?. Ya, aku setuju denganmu, itu adalah hal-hal yang sangat sulit untuk dilupakan.  Jadi, hal yang tak perlu dilupakan adalah segala sesuatu yang paling berharga bagi kita. Jika kita mengingat, kita akan tersenyum-senyum sendiri, tertawa, kemudian merengek kecil, lalu seolah kita begitu dalam pada hal tersebut, dan orang yang ada didalamnya adalah orang-orang yang berarti bagi kita.
 
Kemudian kita terdiam, lalu tiba-tiba air mata menetes, dengan pikiran seoalah-olah kita sangat bahagia sekali jika dalam situasi itu. Ya, itu masih manusiawi jika kita masih meneteskan air mata. Nggak perlu malu kok, toh juga kamu nangisnya ngga koar-koar kan? Kamu nangisnya saat diatas sajadah mu kan? dan kamu nangisnya dengan mengadu pada tuhan-mu kan?. Iya aku tahu, aku juga pernah menangis. Dan itu juga karena mengingat sesuatu, terlepas itu memang sangat indah bagiku. Menangis itu juga bagus lho, buat kesehatan. Jadi kalo kamu mau sehat tapi mager, udah nangis setiap hari aja. :)
 
 
#KESIMPULAN
Yes, after that. Oke, jadi sekarang mbahasnya agak kesleo sedikit, yah. Dikit juga ga papa kan? Hehe.
Mengingat aku membuat tulisan ini berjudulkan "Lupakan saja hal yang tak perlu dilupakan". Menurutmu, seperti apa yang kau simpulkan setelah membaca tulisanku diatas? ya aku tahu, kamu pasti bingung kan? So, aku juga bingung kenapa aku bisa menulis curhatan yang menurutku gak berbobot banget buat dibagikan. Tapi tunggu dulu, kau lupa hal intinya, bahwa esensi dari menulis itu adalah mengeluarkan fases-fases pemikiran. Dan pemikiran ini juga sudah berdasarkan pada praktik kehidupan nyata berbagai orang, yang menurutku sudah aku bandingkan dengan konsep-konsep pemikiran from other side.  Oke, berikut hal yang bisa saya simpulkan dari tulisanku diatas.
 
1.) Melupakan adalah kegiatan untuk tidak ingin mengingat kembali
2.) Hal yang harus dilupakan adalah berupa pandangan kita yang menurut kita buruk.
3.) Hal yang tak perlu dilupakan adalah pandangan kita yang menurut kita baik.
Udah itu aja :). lha kok simpel banget sih? Iya, soalnya kamu kebanyakan bertanya mulu, tanpa didahului membaca.
 
pada intinya, 'Kita harus bisa tidak mengingat kembali apa-apa  yang menurut kita itu baik, seperti kenangan manis, cinta, keberhasilan. itu semuanya harus segera kita lupakan, itu harus. Kita harus segera tidak mengingatnya kembali. sebab kita adalah makhluk yang terus berproses, kita tidak akan berhenti pada satu titik kebahagiaan itu saja, tidak. Kita harus tetap maju'
 
Yang kedua, 'Hal yang perlu dilupakan seperti bertemu dengan orang jahat, orang yang hanya memanfaatkan kita, memiliki pengalaman buruk, dan kegagalan. Itu bagiku tidak perlu dilupakan, tidak perlu kita hilangkan dari ingatan kita. Sebab yang terbaik adalah bukan melupakan, tapi dengan melihat nya dari sisi yang berbeda dengan cara memandang yang berbeda juga, karena kita hanya peran yang sama-sama sedang menjalankan peran,'
 
wabilahitofikwalhidayah.
sekian.
hehe.  
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak ada orang yang baik yang di abaikan.

Semua orang itu pada dasarnya baik. Entah yang pernah berbuat jahat, merasa berbuat jahat, atau melakukan kejahatan yang fatal sekalipun. Entah bagaimana, sejahat-jahatnya orang bertindak kejahatan sekalipun pasti ada sisi baiknya. Mungkin, karena tuhan lebih memilih agar sifat baik dari si orang yang di cap 'jahat' itu tidak untuk diperlihatkan, cukup untuk hanya tuhan yang mengerti sebenarnya. Karena memang kita diciptakan oleh tuhan yang maha baik. Itu sudah wajar, kita menjadi baik. Walau lingkungan, dan cara pola pikir kita untuk bertahan hidup yang keliru hingga sering membuat kita menjadi tidak baik setelahnya. Bahkan sebelum kita,  setan pun dahulunya juga baik, mereka dulu juga beribadah, sebelum rasa sombong dan ujub pada dirinya itu ia ciptakan, yang membuat mereka di cap sebagai 'buruk' dan dilaknat selama-lamanya oleh yang maha kuasa. Lantas, jika kita merasa sudah berbuat baik, namun kita merasa di abaikan oleh sesuatu atau seseorang, berarti itu kita ya

Sistem e-learning berbasis web serive untuk perluasan platform client di jenjang perguruan tinggi

[K3519015] [Arafik Nur Fadliansah] Penulis Mahasiswa Program Studi Pendidikan TeknikInformatika dan Komputer Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan A. Latar Belakang E-learning merupakan suatu model pembelajaran yang prospektif, tetapi mempunyai beberapa kendala diantaranya berkaitan dengan keterbatasan akses client e-learning. Keterbatasan akses client tersebut, salah satunya disebabkan banyaknya vendor pengembang aplikasi smart client. Para pengembang menggunakan bermacam-macam platform dan bahasa pemrograman. (Wiharto, Wisnu Widiarto, Didiek S. Wiyono, 2012:48).  Diambil dari jurnal uns: https://jurnal.uns.ac.id/itsmart/article/view/588.  Jurnal UNS merupakan website yang digunakan untuk rujukan jurnal jurnal civitas UNS (Universitas Sebelas Maret).  Penulis pada jurnal tersebut adalah dosen-dosen dari FMIPA UNS E-learning seperti yang kita tahu, begitu sangat dibutuhkan di zaman sekarang. Apalagi ketika sudah berada di jenjang perguruan tinggi, tentu banyak sekali manfa